Perbedaan UEFI dan Legacy

Mode UEFI dan Legacy: Menjelajahi Masa Depan Boot Komputer


Ketika kita membicarakan tentang menghidupkan komputer, kita sering mendengar tentang dua mode yang berbeda: UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) dan Legacy BIOS (Basic Input/Output System). Kedua mode ini memainkan peran penting dalam proses awal komputer Anda, memengaruhi kinerjanya, keamanannya, dan kompatibilitasnya dengan perangkat keras dan perangkat lunak modern. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi UEFI dan Legacy BIOS, perbedaan mereka, keuntungan masing-masing, dan bagaimana memilih yang tepat untuk sistem Anda.

Pengertian UEFI dan LEGACY

UEFI (Unified Extensible Firmware Interface)

UEFI adalah penerus BIOS tradisional. Ini diperkenalkan untuk mengatasi keterbatasan BIOS dan memberikan lebih banyak fungsi dan fleksibilitas selama proses awal komputer. Berikut beberapa fitur dan keunggulan utama UEFI:

  1. Antarmuka Grafis (GUI): UEFI menawarkan antarmuka grafis yang ramah pengguna, memungkinkan pengguna berinteraksi dengan pengaturan firmware menggunakan mouse dan keyboard. Ini membuat konfigurasi opsi perangkat keras dan diagnosis masalah menjadi lebih mudah bagi pengguna biasa.
  2. Secure Boot: UEFI mencakup fitur keamanan yang disebut Secure Boot, yang memastikan bahwa hanya sistem operasi dan bootloader yang dipercayai yang diizinkan untuk berjalan saat startup. Ini membantu melindungi sistem Anda dari malware dan modifikasi yang tidak sah.
  3. Dukungan Disk GPT: UEFI mendukung Tabel Partisi GUID (GPT), yang memungkinkan ukuran disk yang lebih besar dan lebih banyak partisi dibandingkan Master Boot Record (MBR) yang digunakan oleh Legacy BIOS. GPT sangat penting untuk mengelola perangkat penyimpanan modern dengan baik.
  4. Waktu Boot Lebih Cepat: UEFI umumnya menawarkan waktu boot yang lebih cepat dibandingkan dengan Legacy BIOS. Ini karena proses inisialisasi yang dioptimalkan dan dukungan untuk teknologi perangkat keras modern seperti SSD.
  5. Mode Kompatibilitas: UEFI seringkali mencakup Modul Dukungan Kompatibilitas (CSM) yang memungkinkan kompatibilitas dengan Legacy BIOS. Ini memungkinkan sistem operasi lama yang tidak mendukung UEFI tetap berjalan pada perangkat keras yang mendukung UEFI.

Legacy BIOS (Basic Input/Output System)

Legacy BIOS, yang telah ada selama puluhan tahun, adalah antarmuka firmware standar untuk komputer sebelum adanya UEFI. Meskipun kurang memiliki banyak fitur canggih dari UEFI, Legacy BIOS masih digunakan hari ini, terutama pada sistem yang lebih lama. Berikut beberapa karakteristik Legacy BIOS:

  1. Antarmuka Berbasis Teks: Legacy BIOS mengandalkan antarmuka berbasis teks, yang mungkin kurang ramah pengguna dibandingkan antarmuka grafis UEFI. Pengguna menavigasi melalui menu dan membuat pilihan menggunakan perintah keyboard.
  2. Dukungan Disk MBR: Legacy BIOS utamanya bekerja dengan skema partisi Master Boot Record (MBR). Ini membatasi ukuran partisi individu dan kapasitas penyimpanan total dari drive.
  3. Keamanan Terbatas: Legacy BIOS tidak termasuk Secure Boot, membuat sistem lebih rentan terhadap serangan malware saat boot. Tindakan keamanan tergantung sebagian besar pada sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan.
  4. Waktu Boot Lebih Lambat: Legacy BIOS biasanya memiliki waktu boot yang lebih lama dibandingkan dengan UEFI, terutama karena proses inisialisasi yang kurang efisien dan dukungan perangkat keras yang lebih lama.
  5. Dukungan Legacy: Beberapa perangkat lunak dan sistem operasi lama mungkin memerlukan mode Legacy BIOS agar berfungsi dengan benar. Dalam kasus seperti itu, kompatibilitas dengan perangkat keras modern bisa menjadi tantangan.

Memilih Mode yang Tepat

Ketika memilih antara mode UEFI dan Legacy BIOS, pertimbangkan faktor-faktor berikut:

  1. Kompatibilitas Perangkat Keras: Perangkat keras yang lebih baru sering dirancang dengan UEFI dalam pikiran. Jika Anda memiliki komputer modern, kemungkinan UEFI adalah pilihan yang lebih baik.
  2. Sistem Operasi: Periksa apakah sistem operasi pilihan Anda mendukung UEFI. Sebagian besar sistem operasi modern, seperti Windows 10 dan distribusi Linux, melakukannya.
  3. Keamanan: Jika keamanan adalah prioritas utama, fitur Secure Boot UEFI memberikan lapisan perlindungan ekstra terhadap serangan malware saat boot.
  4. Kebutuhan Penyimpanan: Jika Anda memiliki perangkat penyimpanan besar atau berencana menggunakan beberapa partisi, dukungan GPT UEFI sangat penting.
  5. Perangkat Lunak Legacy: Jika Anda perlu menjalankan perangkat lunak atau sistem operasi lama yang tidak mendukung UEFI, mode Legacy BIOS mungkin diperlukan.

Kesimpulan

UEFI dan Legacy BIOS adalah dua antarmuka firmware yang berbeda yang memengaruhi cara komputer Anda booting dan berinteraksi dengan perangkat kerasnya. Meskipun UEFI menawarkan fitur modern, keamanan yang ditingkatkan, dan kinerja yang lebih baik, Legacy BIOS masih relevan untuk sistem dan perangkat lunak yang lebih lama. Memilih mode yang tepat bergantung pada kebutuhan dan konfigurasi perangkat keras Anda. Seiring perkembangan teknologi, UEFI menjadi standar, tetapi memahami kedua mode ini penting untuk menjaga kompatibilitas dan membuat keputusan yang tepat tentang konfigurasi komputer Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang kedua mode ini, Anda dapat menjelajahi masa depan booting komputer dengan percaya diri.

Cara Menghilangkan Iklan di Laptop dengan Mudah 100% Pasti Berhasil

AdGuard adalah salah satu aplikasi populer yang digunakan untuk memblokir iklan dan konten dewasa saat browsing di internet. Dengan menggunakan DNS AdGuard, Anda dapat meningkatkan pengalaman berselancar dengan bebas dari iklan mengganggu dan konten yang tidak diinginkan. Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah terperinci untuk melakukan pengaturan DNS AdGuard di sistem operasi Windows 10 dan 11.


Bagian 1: Persiapan

Sebelum memulai proses pengaturan DNS AdGuard, pastikan Anda sudah memasang aplikasi AdGuard di Windows Anda. Ikuti langkah-langkah berikut untuk memastikan aplikasi terpasang dengan benar:

  • Buka browser web di Windows Anda dan kunjungi situs web resmi AdGuard (www.adguard.com).
  • Di situs web AdGuard, temukan dan unduh versi aplikasi AdGuard yang sesuai untuk Windows.
  • Setelah unduhan selesai, buka file instalasi dan ikuti petunjuk untuk menginstal aplikasi AdGuard di Windows Anda.


Bagian 2: Pengaturan DNS AdGuard di Windows

Setelah berhasil memasang aplikasi AdGuard, ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mengatur DNS AdGuard di sistem operasi Windows 10 dan 11:


Langkah 1: Buka Pengaturan Windows

Mulailah dengan membuka menu Start dan pilih opsi "Settings" (atau tekan tombol "Win + I" pada keyboard untuk membuka Pengaturan langsung).


Langkah 2: Akses Pengaturan Jaringan & Internet

Setelah jendela Pengaturan muncul, cari dan pilih opsi "Network & Internet" untuk mengakses pengaturan terkait koneksi jaringan.

Langkah 3: Ubah Pengaturan Adapter

Di jendela "Network & Internet," gulir ke bawah hingga Anda menemukan opsi "Advance network setting" Klik pada tautan ini untuk membuka jendela "More network adapter options", yang akan menampilkan daftar koneksi jaringan yang ada di komputer Anda.




Langkah 4: Akses Properti Koneksi

Pada jendela "Network Connections," klik kanan pada koneksi jaringan yang sedang aktif dan pilih opsi "Properties" dari menu dropdown yang muncul.

Langkah 5: Konfigurasi Protokol Internet Version 4 (TCP/IPv4)

Di jendela "Connection Properties," temukan "Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)" dalam daftar Protokol. Pilih opsi ini dan klik tombol "Properties" di bawahnya.


Langkah 6: Atur DNS AdGuard

Setelah Anda mengklik tombol "Properties," jendela baru akan muncul. Di sini, Anda akan melihat dua kolom untuk mengatur server DNS:


Preferred DNS Server (Server DNS Pilihan)

Alternate DNS Server (Server DNS Alternatif)

Masukkan server DNS AdGuard berikut ini di kolom yang tersedia:


Preferred DNS Server: 94.140.15.15 (untuk memblokir iklan)

Alternate DNS Server: 94.140.15.16 (untuk memblokir konten dewasa)

Langkah 7: Simpan Pengaturan DNS

Setelah memasukkan server DNS AdGuard, klik tombol "OK" untuk menyimpan pengaturan.


Langkah 8: Restart Koneksi Jaringan

Untuk mengaktifkan pengaturan DNS AdGuard yang baru, restart koneksi jaringan Anda. Anda bisa melakukan ini dengan menghidupkan kembali WiFi atau menghubungkan kembali kabel jaringan jika Anda menggunakan koneksi kabel.


Bagian 3: Verifikasi dan Pengujian

Setelah Anda telah mengatur DNS AdGuard, langkah berikutnya adalah memastikan bahwa pengaturan ini berfungsi dengan baik dan efektif memblokir iklan dan konten dewasa.


Buka browser web favorit Anda dan kunjungi beberapa situs web yang biasanya menampilkan iklan yang mengganggu.

Periksa apakah iklan-iklan tersebut berhasil diblokir. Jika iklan-iklan tersebut tidak muncul atau digantikan dengan elemen kosong, maka pengaturan DNS AdGuard berhasil berfungsi.

Selanjutnya, coba akses beberapa situs web yang berisi konten dewasa. Pastikan bahwa akses ke konten-konten tersebut telah diblokir dengan berhasil oleh DNS AdGuard.


Kesimpulan

Pengaturan DNS AdGuard di Windows 10 dan 11 adalah cara efektif untuk menghilangkan iklan mengganggu dan membatasi akses ke konten dewasa selama berselancar di internet. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah di atas, Anda dapat dengan mudah mengkonfigurasi DNS AdGuard dan meningkatkan pengalaman browsing Anda.

Ingatlah bahwa DNS AdGuard hanya akan berfungsi di perangkat Windows yang telah diatur untuk menggunakannya. Jika Anda menggunakan perangkat lain atau koneksi jaringan berbeda, Anda perlu mengatur DNS AdGuard pada perangkat atau koneksi tersebut secara terpisah.

Dengan menggunakan DNS AdGuard, Anda dapat menjelajahi internet tanpa terganggu oleh iklan yang mengganggu dan tetap terlindungi dari konten dewasa yang tidak diinginkan. Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu Anda untuk mengatur DNS AdGuard dengan mudah. Selamat mencoba!

Mengenal Istilah yang digukan dalam Skemati

Skemati, singkatan dari "Skema Terminologi," adalah bidang yang secara khusus membahas tentang istilah-istilah dan terminologi yang digunakan dalam berbagai konteks dan disiplin ilmu. Setiap bidang ilmu memiliki istilah khusus yang digunakan untuk menyampaikan konsep dan gagasan secara tepat dan efisien. Skemati bertujuan untuk mengidentifikasi, mengartikan, dan merumuskan istilah-istilah tersebut agar dapat digunakan dengan jelas dan konsisten oleh para ahli, praktisi, dan pengguna lainnya.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, Skemati merupakan "kamus istilah" khusus yang mengelompokkan dan menguraikan istilah-istilah dari berbagai disiplin ilmu. Penggunaannya yang tepat sangat penting untuk menghindari ambiguitas, mencegah kesalahan interpretasi, dan memastikan komunikasi yang efektif.

Dalam dokumen ini, kami akan mengajak Anda untuk memahami lebih lanjut tentang pentingnya Skemati dan bagaimana istilah-istilah tersebut dapat membantu mengembangkan dan memperkaya bidang ilmu tertentu. Setiap bagian akan menyajikan contoh istilah-istilah yang relevan dari berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, matematika, seni, dan banyak lagi.

Kami berharap bahwa pembahasan tentang istilah-istilah ini akan membantu Anda dalam memperluas pemahaman terhadap beragam bidang ilmu dan membuka wawasan tentang keberagaman bahasa yang digunakan dalam masing-masing disiplin. Dengan memahami istilah-istilah ini, diharapkan Anda dapat dengan lebih percaya diri dan efektif berpartisipasi dalam diskusi, riset, dan komunikasi di berbagai bidang yang menarik minat Anda.

Dengan demikian, mari kita memulai perjalanan kita dalam memahami Skemati dan istilah-istilah yang menarik dalam berbagai bidang ilmu. Semoga dokumen ini memberikan manfaat dan kesenangan bagi Anda, dan menjadi sumber pengetahuan yang berharga untuk memahami dunia yang lebih luas dan beragam ini.

  1. AC                     : Alternating Current
  2. ACDRV             : Ac Adapter To System-Switch Driver Output
  3. ACEDET           : Adaptor Current Detector
  4. ACGOOD          : Valid Adapter Active-Low Detect Logic Open-Drain Output
  5. ACIN                 : Adaptor Current Sensor Input
  6. ACN                   : Adapter Current Sense Resistor
  7. ACOP                : Input Over-Power Protection
  8. ACOV                : Input Overvoltage Protection
  9. ACP                   : Adapter Current Sense Resistor, Positive Input.
  10. ADP+                 : Adapter Positif Suplay
  11. ADP_ID             : Adapter Identity
  12. AGND               : Analog Ground
  13. ALWP                : Always On Power
  14. B+                      : Ac Or Bat Power Rail For Power Circuit
  15. BATT                 : Battery
  16. BAT+                 : Bat Power Rail For Power Circuit
  17. BAT_DRV         : Bat Feet Gate Driver
  18. BAT_V              : Battery Voltage
  19. BOM                  : Bill Of Material Management
  20. BT                      : Button
  21. BT_EN               : Bluetooth Enable 
  22. BUZER              : Connected
  23. BYP                   : Bypass
  24. CHGEN             : Charge Enable Active-Low Logic Input
  25. CIN                    : Input Capacitor
  26. CLK_EN            : Clkock Enable
  27. CN                      : Conector
  28. CRT                   : Cathode Ray Tube
  29. CSIN                  : Current Sensor Input Negatif 
  30. CSIP                  : Current Sensor Input Positif 
  31. DC                      : Direct Current
  32. DM                     : Dim/Dim Socket/Soket Memory/Soket Ddr
  33. DOCK                : Docking Socket
  34. EC                      : Embedded Controler
  35. EC_ON              : Embeded Controler Enable
  36. EMI                    : Elektromagnetik Interference(Gangguan Elektromagnetik)
  37. EN                      : Enable
  38. ENTRIP             : Enable Terminal
  39. F                         : Fuse
  40. FSEL                  : Frequency Select Input.
  41. GATE                : Trigger Gate
  42. GND                  : Ground
  43. GP                      : Ground Pin
  44. GPI                     : General Power Input
  45. GPIO                  : General Power Input Output
  46. HDMI                : High-Definition Multimedia Interface
  47. ID                       : Continuous Drain Current
  48. IDM                   : Pulsed Drain Current
  49. IIN                     : Operating Supply Current
  50. IIN(SHDN)        : Shutdown Supply Current
  51. IIN(STBY)        : Standby Supply Current
  52. IS                        :  Continuous Source Current (Diode Conduction) 
  53. IVIN                  : Battery Supply Current At Vin Pin
  54. JP                       : Jumper Point
  55. KBC                   : Keyboard Controler Lcdv :Lcd Power
  56. LDO                   : Linear Driver Output
  57. LGATE              : Lower-Side Mosfet Gate Signal Lpc :Low Pin Count
  58. LVDS                 : Low-Voltage Differential Signaling(System Pensignalan) Mbat :Main Battery
  59. NB                      : North Bridge
  60. ODD                  : Output Disc Drive
  61. PCI                     : Peripheral Component Interconnect Pgood : Power Good Open-Drain OUTPUT
  62. PIR                     : Product Improved Record
  63. PSI#                   : Current Indicator Input Pvcc : Ic Power Positive Supply Rsmrst : Resume Reset
  64. RTC                   : Real Time Clock
  65. SB                      : South Bridge
  66. SHDN                : Shutdown
  67. SYS_SDN          : System Shutdown
  68. SPI                     : Serial Peripheral Interface Td :Death Time
  69. THRM                : Thermal Sensor
  70. TMDS                : Transition Minimized Differential Signaling(Transmisi Data Teknology)
  71. TP                       : Tes Point
  72. TPAD                 : Thermal Pad
  73. UVLO                : Input Undervoltage Lock Out
  74. V                        : Rail(Power)
  75. V+                      : Positive Voltage
  76. VADJ                 : Output Regulation Voltage
  77. VALW               : Always On Power
  78. VALWP             : Valw Pad
  79. VBAT                : Battery Power
  80. VCCP                 : Power Chip(Ich,Graphic Chips)
  81. VCORE             : Power Procesor
  82. VDD                  : Control Power Supply
  83. VDDR                : Power Ddr (Vdram/Vram/Vmem)
  84. VDS                   : Voltage Drain Source
  85. VFB                   : Feedback Inputs Power
  86. VGS                   :  Voltage Gate Sources
  87. VIN                    : Input Voltage Range
  88. VIN                    : Adapter Power Suplay(Vol_In) 
  89. VL                      : Power Lock 
  90. VL                      : Voltage Across The Load/Tegangan Beban Resistor
  91. VL                      : Voltage Linear
  92. VLDOIN           : Power Supply Of The Vtt And Vttref Output Stage (To Powermos).
  93. VOT                   : Volt_Out
  94. VRAM               : Power Memori
  95. VREF                 : Power References/Schema Reference/Permintaan Skema
  96. VS                      : Suitch Power
  97. VS+                    : Support Voltage Positif
  98. VSB                   : Power Switch Button
  99. VSS                    : Signal Ground.
  100. VSW                   : Power Swict
  101. VTT                   : Memory Termination Voltage
  102. VTERM             : Memory Termination Voltage
  103. Vusb                   : Power Usb
  104. VGA                  : Power Vga (Vgpx/Vgpu/Vcvod)
  105. VGFX                : Power Graphic Chip
  106. VREF                 : Voltage Reference

 

Menguji Induktor di Dalam Sirkuit Motherboard Laptop (diwakili oleh hurup L atau PL)


Induktor adalah komponen elektronik yang berbentuk kumparan dari lilitan kawat. Induktor dapat menyimpan energi dalam bentuk medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang mengalir di dalamnya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet disebut dengan induktansi, yang satuan ukurannya adalah Henry (H)¹².

Induktor biasanya diwakili oleh simbol berupa serangkaian gundukan melengkung, atau kumparan². Simbol ini dapat bervariasi tergantung pada jenis induktor, seperti induktor berinti udara, induktor berinti besi, induktor berinti ferit, atau induktor variabel³.

Induktor memiliki beberapa fungsi dalam rangkaian listrik, antara lain:

  • Menyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
  • Meneruskan arus searah (DC) dan menahan arus bolak-balik (AC)
  • Sebagai penapis (filter) atau penalaan (tuning) frekuensi
  • Sebagai pembangkit getaran atau pelipatganda tegangan atau arus²

Prinsip kerja induktor adalah sebagai berikut:

  • Saat arus listrik mulai mengalir ke induktor, maka akan terbentuk medan magnet di sekitar kawat lilitan. Medan magnet ini sebanding dengan besar arus listrik.
  • Saat arus listrik berubah, baik besar maupun arahnya, maka medan magnet juga akan berubah. Perubahan medan magnet ini disebut fluks magnet.
  • Perubahan fluks magnet akan menimbulkan gaya gerak listrik (GGL) induksi pada kawat lilitan. GGL induksi ini bersifat menentang perubahan arus listrik.
  • Besar GGL induksi sebanding dengan laju perubahan fluks magnet, yang ditentukan oleh jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti¹.

Menguji Induktor dalam Sirkuit

Dalam sirkuit laptop, induktor seringkali ditempatkan di ujung pasokan tegangan motherboard. Dengan menguji induktor ini, kita dapat mengidentifikasi arus dan tegangan dalam setiap komponen. Sebagai contoh, induktor Vccore yang terletak dekat soket prosesor dan induktor-induktor pada southbridge serta chip memori. Jika salah satu pin induktor tidak menunjukkan tegangan, itu menandakan adanya masalah pasokan tegangan pada sirkuit tersebut.

Cara Kerja dan Manfaat Konektor dalam Perangkat Elektronik



Diwakili oleh hurup J,JP,CN

Konektor adalah komponen yang bisa dipasang dan dilepas dengan mudah, untuk menghubungkan rangkaian listrik, atau mengirimkan informasi atau sinyal. Konektor biasanya dibutuhkan pada kebanyakan rangkaian, agar bisa disambungkan dengan perangkat lain.

Konektor memiliki desain yang memungkinkan pemasangan dan pelepasan yang mudah, tanpa perlu melakukan soldering atau menggunakan alat khusus. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan cepat menghubungkan atau memutuskan sambungan antara komponen elektronik, sehingga memudahkan dalam perakitan, perbaikan, pemeliharaan, atau penggantian komponen.

Konektor digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi elektronik, mulai dari komputer dan perangkat audio-visual hingga telekomunikasi, otomotif, industri, dan banyak lagi. Dalam setiap konteks, konektor memungkinkan perangkat atau komponen yang berbeda untuk terhubung dengan mudah, memastikan aliran listrik yang stabil, mentransfer data dengan cepat, atau mengirimkan sinyal dengan akurat.

Konektor umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu plug (jenis pria) dan socket (jenis betina). Plug terhubung ke satu sisi kabel atau rangkaian, sedangkan socket terhubung ke sisi lainnya. Ketika plug dimasukkan ke socket, koneksi terjadi dan sinyal atau daya listrik dapat mengalir melalui konektor dengan baik.

Konektor juga memiliki berbagai jenis dan bentuk, seperti konektor USB, konektor HDMI, konektor audio jack, konektor RJ45 (Ethernet), dan banyak lagi, yang masing-masing dirancang sesuai dengan aplikasi dan kebutuhan spesifik. Kualitas dan kehandalan konektor sangat penting dalam memastikan koneksi yang kokoh, rendah resistansi, dan minim gangguan.

Dalam kesimpulannya, konektor adalah komponen penting dalam elektronik yang memungkinkan penghubung yang mudah antara rangkaian listrik, mentransfer informasi, atau mengirimkan sinyal antara perangkat. Dengan kemudahan pemasangan dan pelepasan, konektor memfasilitasi perakitan, perbaikan, atau penggantian komponen dengan cepat dan efisien.

Cara Membaca Schema Pada Mainboard Laptop

A. Pengantar

Schematics adalah cara untuk menggambarkan rangkaian elektronik secara visual, menggunakan simbol-simbol standar untuk mewakili komponen-komponen dan hubungan antara mereka. Dengan schematics, Anda dapat merancang, membangun, dan memecahkan masalah rangkaian dengan lebih mudah dan efisien.

Namun, untuk dapat membaca dan mengikuti schematics, Anda perlu mempelajari makna dan fungsi dari berbagai simbol yang digunakan. Simbol-simbol ini mencakup sumber daya, resistor, kapasitor, induktor, dioda, transistor, LED, saklar, relay, dan banyak lagi. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara detail apa itu schematics, mengapa schematics penting, dan bagaimana cara membaca dan mengikuti schematics dengan benar

Setelah mempelajari makna dan fungsi dari berbagai simbol schematics, kita akan belajar bagaimana cara menggabungkan simbol-simbol tersebut dengan menggunakan garis-garis dan titik-titik untuk merepresentasikan rangkaian elektronik secara visual. Kita juga akan mendapatkan beberapa tips dan trik yang berguna untuk membantu kita membaca dan mengikuti schematics dengan lebih mudah dan akurat.


B. Schematic Symbol

Sebelum kita masuk ke bagaimana cara menghubungkan komponen rangkaian, kita perlu mengenal simbol-simbol yang digunakan untuk merepresentasikan komponen tersebut. Berikut adalah beberapa simbol schematics yang umum untuk berbagai komponen.

1. Resistor

Komponen dan simbol rangkaian yang paling mendasar! Resistor pada schematics biasanya digambarkan dengan beberapa garis bergerigi, dengan dua terminal yang menjulur keluar. Schematics yang menggunakan simbol internasional mungkin menggunakan persegi panjang tanpa fitur, alih-alih keriting.
  • Potentiometers and Variable Resistors 
    Resistor variabel dan potensiometer masing-masing menambahkan simbol resistor standar dengan sebuah panah. Resistor variabel tetap menjadi perangkat dua-terminal, jadi panahnya hanya diletakkan secara diagonal di tengah. Potensiometer adalah perangkat tiga-terminal, jadi panahnya menjadi terminal ketiga (penghapus)
2. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen yang bisa menyimpan muatan listrik. Ada dua jenis kapasitor, yaitu kapasitor polarisasi dan kapasitor non-polarisasi. Kapasitor polarisasi harus dipasang dengan arah yang benar, karena ada terminal positif dan negatifnya. Kapasitor non-polarisasi bisa dipasang dengan arah mana saja, karena tidak ada terminal positif dan negatifnya. Simbol kapasitor terdiri dari dua terminal yang menghubungkan dua pelat. Simbol kapasitor polarisasi memiliki tanda (+) pada terminal positifnya, sedangkan simbol kapasitor non-polarisasi tidak memiliki tanda (+).



3. Induktor

Induktor adalah komponen yang bisa menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik. Induktor biasanya berbentuk kawat yang dililitkan menjadi kumparan. Simbol induktor menunjukkan bentuk kumparan tersebut, baik dengan garis-garis melengkung atau berkelok-kelok. Simbol internasional yang lebih sederhana hanya menggunakan persegi panjang yang diisi untuk mewakili induktor.


4. Switches

Saklar adalah komponen yang bisa mengontrol aliran arus listrik dengan cara membuka atau menutup rangkaian. Saklar paling sederhana, yaitu single-pole/single-throw (SPST), memiliki dua terminal yang bisa dihubungkan atau diputuskan oleh sebuah aktuator. Aktuator adalah bagian yang bisa digerakkan, seperti tuas atau tombol, yang menghubungkan terminal-terminal saklar.


Saklar dengan lebih dari satu lemparan, seperti SPDT dan SP3T di bawah, menambahkan lebih banyak tempat pendaratan untuk aktuator.



Saklar yang memiliki kemampuan untuk mengontrol lebih dari satu rangkaian sering kali terdiri dari beberapa saklar identik yang dihubungkan dengan garis titik-titik. Garis titik-titik ini menghubungkan aktuator di bagian tengah saklar, sehingga mengizinkan penggunaan saklar tunggal untuk mengontrol berbagai rangkaian secara bersamaan. Dengan konfigurasi ini, pengguna dapat dengan mudah mengaktifkan atau mematikan beberapa rangkaian dengan hanya menggunakan satu saklar.


5. Power Sources

Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan proyek Anda, dan simbol sirkuit yang berbeda digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya listrik yang digunakan
  • DC or AC Voltage Sources
    Dalam banyak aplikasi elektronik, Anda memerlukan sumber tegangan yang stabil dan tidak berubah-ubah. Untuk itu, Anda dapat memilih sumber tegangan yang menghasilkan arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC), tergantung pada jenis rangkaian yang Anda gunakan. Arus searah (DC) adalah arus yang mengalir dalam satu arah saja, sedangkan arus bolak-balik (AC) adalah arus yang berubah-ubah arahnya secara periodik. Simbol untuk sumber tegangan DC adalah lingkaran dengan garis horizontal di tengahnya, sedangkan simbol untuk sumber tegangan AC adalah lingkaran dengan gelombang sinus di tengahnya.

  • Batteries
    Baterai adalah sumber energi yang dapat menyimpan dan melepaskan arus listrik melalui reaksi kimia. Ada berbagai macam baterai, seperti baterai silinder yang berbentuk tabung dan mengandung zat alkaline, baterai AA yang berukuran kecil dan sering digunakan untuk perangkat elektronik, atau baterai lithium-polimer yang berbentuk datar dan dapat diisi ulang berkali-kali. Baterai biasanya digambarkan sebagai sepasang garis paralel yang panjangnya berbeda, yang menunjukkan kutub positif dan negatif dari baterai.


    Jumlah pasangan garis yang lebih banyak dalam simbol sirkuit biasanya menunjukkan adanya lebih banyak sel seri yang digunakan dalam baterai. Selain itu, dalam simbol tersebut, garis yang lebih panjang secara konsisten digunakan untuk mewakili terminal positif, sementara garis yang lebih pendek selalu terhubung ke terminal negatif.

6. Voltage Nodes

Anda dapat menggunakan simbol khusus untuk menunjukkan tegangan simpul. Anda dapat menghubungkan perangkat ke simbol satu-terminal ini, dan perangkat tersebut akan terhubung langsung ke sumber tegangan seperti 5V, 3.3V, VCC, atau GND (ground). Simpul dengan tegangan positif biasanya ditandai dengan panah yang mengarah ke atas, sementara simpul ground biasanya ditandai dengan satu hingga tiga garis datar (atau kadang-kadang panah yang mengarah ke bawah atau segitiga).



7. Dioda

Dioda-dioda dasar biasanya digambarkan dalam simbol yang terdiri dari segitiga yang ditekan ke garis. Dioda memiliki polaritas, sehingga setiap terminalnya memerlukan identifikasi yang jelas. Terminal positif (+), yang disebut anoda, terhubung ke tepi datar segitiga dalam simbol. Sementara itu, terminal negatif, yang disebut katoda, terlihat keluar dari garis dalam simbol (-).


Terdapat berbagai jenis dioda yang berbeda, dan setiap jenis memiliki variasi khusus pada simbol dioda standar. Dioda pemancar cahaya (LED) menambahkan beberapa garis yang menunjuk ke luar pada simbol dioda, menandakan kemampuannya untuk menghasilkan cahaya. Photodiode, di sisi lain, menghasilkan energi dari cahaya dan memiliki simbol dioda yang membalikkan arah panah, menunjukkannya ke arah dioda untuk menandakan fungsi penerimaan cahaya.



Jenis-jenis dioda khusus lainnya, seperti dioda Schottky atau zener, memiliki simbol tersendiri dengan variasi kecil pada bagian garis simbol tersebut. Misalnya, dioda Schottky memiliki garis horizontal yang lebih pendek dibandingkan dengan dioda standar, sedangkan dioda zener memiliki garis zigzag pada bagian bar simbolnya.



8. Tranasistor

Transistor, baik itu BJT (Bipolar Junction Transistor) maupun MOSFET (Metal-Oxide-Semiconductor Field-Effect Transistor), dapat memiliki dua konfigurasi berdasarkan dopingnya (Injeksinya), yaitu didoping positif atau didoping negatif. Oleh karena itu, untuk setiap jenis transistor ini, terdapat setidaknya dua cara yang berbeda untuk menggambarkannya.

Pin kolektor (C) dan pin emitor (E) berada sejajar satu sama lain pada transistor. Namun, perlu diperhatikan bahwa pin emitor selalu memiliki sebuah panah. Jika panah tersebut mengarah ke dalam, maka transistor tersebut merupakan tipe PNP. Sedangkan, jika panah mengarah ke luar, maka transistor tersebut merupakan tipe NPN. Mnemonic yang dapat digunakan untuk mengingat perbedaannya adalah "NPN: tidak mengarah ke dalam."




9. Metal Oxide Field-Effect Transistors (MOSFETs)

MOSFET memiliki tiga terminal yang dinamakan source (S), drain (D), dan gate (G), mirip dengan BJT. Ada dua versi simbol yang digunakan, tergantung pada jenis MOSFET yang digunakan, yaitu n-channel atau p-channel. Terdapat beberapa simbol yang umum digunakan untuk masing-masing jenis MOSFET.

Panah di tengah simbol (yang disebut bulk) menentukan apakah MOSFET adalah tipe n-channel atau p-channel. Jika panah mengarah ke dalam, itu berarti MOSFET adalah tipe n-channel, dan jika mengarah keluar, itu adalah tipe p-channel. Ingatlah: "n ada di dalam" (kebalikan dari mnemonik NPN).


10. Digital Logic Gates

Fungsi logika standar kita -- AND, OR, NOT, dan XOR -- semuanya memiliki simbol skematik yang unik.
Walaupun fungsi logika standar seperti AND, OR, NOT, dan XOR dapat memiliki lebih dari dua input, namun simbol-simbolnya tetap memiliki bentuk yang sama (mungkin sedikit lebih besar), dan hanya menghasilkan satu output.



11. Integrated Circuits
  • Sirkuit terpadu melakukan tugas-tugas unik tersebut dengan berbagai macam, sehingga tidak memiliki simbol sirkuit yang unik. Umumnya, sirkuit terpadu direpresentasikan oleh sebuah persegi panjang dengan pin-pin yang keluar dari sisi-sisinya. Setiap pin harus diberi label berupa angka dan fungsi yang sesuai.
    Simbol skematik untuk mikrokontroler ATmega328 (umumnya ditemukan pada Arduino), IC enkripsi ATSHA204, dan MCU ATtiny45 sangat berbeda dalam ukuran dan jumlah pin.

Karena simbol sirkuit IC yang umum, penting untuk memberikan nama, nilai, dan label yang tepat. Setiap IC harus memiliki nilai yang secara jelas mengidentifikasi nama chip tersebut.

12. Unique ICs: Op Amps, Voltage Regulators

  • Beberapa sirkuit terpadu yang lebih umum memang memiliki simbol sirkuit yang unik. Biasanya, penguat operasional disusun dengan 5 terminal: input non-inverting (+), input inverting (-), output, dan dua input daya.

    Seringkali, terdapat dua penguat operasional yang terintegrasi dalam satu paket IC yang hanya memerlukan satu pin untuk daya dan satu pin untuk ground, itulah mengapa yang di sebelah kanan hanya memiliki tiga pin.

    Regulator tegangan sederhana umumnya memiliki tiga terminal dengan pin input, output, dan ground (atau adjust). Bentuknya biasanya berupa persegi panjang dengan pin di sebelah kiri (input), kanan (output), dan bawah (ground/adjust).
13. Miscellany
  • Crystals and Resonators
    Regulator tegangan sederhana umumnya memiliki tiga terminal dengan pin input, output, dan ground (atau adjust). Bentuknya sering kali berupa persegi panjang dengan pin di sebelah kiri (input), kanan (output), dan bawah (ground/adjust).

14. Headers and Connectors
  • Pada umumnya, terdapat dua penguat operasional yang terintegrasi dalam satu paket IC. IC ini hanya membutuhkan satu pin untuk daya dan satu pin untuk ground, sehingga menjelaskan mengapa IC di sebelah kanan hanya memiliki tiga pin.

15. Motors, Transformers, Speakers, and Relays
  • Transformers
    Transformator biasanya melibatkan dua kumparan yang saling berdekatan, dengan beberapa garis yang memisahkan mereka.


  • Speaker
    Secara umum, speaker dan buzzer umumnya memiliki bentuk yang serupa dengan aslinya


  • Relays
    Relai biasanya menggabungkan sebuah kumparan dengan sebuah saklar.

  • Motors
    Motor-motor umumnya memiliki tanda "M" yang melingkari, terkadang dengan sedikit hiasan di sekitar terminalnya.
16. Fuses and PTCs
  • Setiap perangkat yang umumnya digunakan untuk membatasi lonjakan arus besar memiliki simbol khasnya masing-masing.

  • Simbol PTC sebenarnya adalah representasi umum untuk termistor, yaitu jenis resistor yang bergantung pada suhu (dapat diperhatikan simbol resistor internasional di dalamnya).
Tanpa diragukan lagi, masih banyak simbol rangkaian yang tidak tercantum dalam daftar ini, tetapi simbol-simbol di atas seharusnya membuat Anda mampu membaca skema sekitar 90%. Secara umum, simbol-simbol tersebut seharusnya memiliki banyak kesamaan dengan komponen nyata yang mereka wakili. Selain simbolnya, setiap komponen dalam skema juga harus memiliki nama dan nilai yang unik, yang membantu dalam mengidentifikasinya.


C. Petunjuk Nama dan Nilai

Salah satu hal terpenting dalam memiliki pemahaman skema adalah kemampuan untuk mengenali komponen-komponen yang ada. Simbol-simbol komponen memberikan setengah dari informasi, namun setiap simbol harus dilengkapi dengan nama dan nilai untuk memperoleh informasi yang lengkap.

Mengenal nilai komponen adalah salah satu kunci utama untuk menguasai pemahaman skema. Nilai komponen skema seperti resistor, kapasitor, dan induktor memberikan informasi tentang berapa ohm, farad, atau henry yang dimiliki oleh komponen tersebut. Pada komponen lainnya, seperti sirkuit terpadu, nilai mungkin hanya berupa nama chip yang digunakan. Kristal, sebagai contoh, dapat mencantumkan frekuensi osilasi sebagai nilai mereka. Secara dasar, nilai komponen skema menyoroti karakteristik paling penting dari komponen tersebut.

Nama komponen biasanya terdiri dari kombinasi satu atau dua huruf dan angka. Bagian huruf pada nama tersebut mengidentifikasi jenis komponen yang dimaksud, seperti huruf "R" untuk resistor, "C" untuk kapasitor, "U" untuk sirkuit terpadu, dan lain sebagainya. Setiap nama komponen pada skema harus unik; sebagai contoh, jika ada beberapa resistor dalam suatu rangkaian, mereka harus diberi nama R1, R2, R3, dan seterusnya. Nama komponen membantu kita merujuk ke titik-titik tertentu dalam skema.

Penggunaan awalan nama juga sudah cukup terstandarisasi. Beberapa komponen, seperti resistor, menggunakan huruf pertama komponen tersebut sebagai awalan namanya. Namun, ada pula awalan nama yang tidak begitu literal; misalnya, induktor ditandai dengan huruf "L" (karena huruf "I" sudah digunakan untuk melambangkan arus [walaupun sebenarnya dimulainya dengan huruf "C"... elektronika memang tempat yang unik]). Berikut adalah tabel singkat mengenai komponen umum dan awalan nama yang digunakan.

Meskipun ini adalah nama-nama yang "standar" untuk simbol-simbol komponen, namun tidak selalu diikuti secara universal. Misalnya, Anda mungkin menemukan sirkuit terpadu yang menggunakan awalan IC daripada U, atau kristal yang diberi label XTAL daripada Y. Gunakan pertimbangan terbaik Anda dalam mengidentifikasi setiap bagian. Simbol tersebut seharusnya memberikan informasi yang cukup.

D. Membaca Skema

Memahami komponen-komponen yang ada dalam suatu skema adalah lebih dari separuh perjalanan dalam memahaminya secara menyeluruh. Sekarang, yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi bagaimana semua simbol tersebut saling terhubung satu sama lain.
  • Nets, Nodes and Labels

    Jaringan skema memberikan informasi tentang bagaimana komponen-komponen dihubungkan bersama dalam suatu rangkaian. Jaringan-jaringan tersebut direpresentasikan sebagai garis-garis yang menghubungkan terminal-terminal komponen. Terkadang (namun tidak selalu), jaringan-jaringan ini memiliki warna yang khas, seperti garis-garis berwarna hijau pada skema ini.



  • Junctions and Nodes
    Kabel dapat menghubungkan dua terminal bersama-sama, atau bahkan puluhan terminal sekaligus. Ketika sebuah kabel bercabang ke arah yang berbeda, hal itu membentuk suatu pertemuan. Pada skema, pertemuan tersebut direpresentasikan dengan menggunakan simpul, yaitu titik-titik kecil yang ditempatkan di persimpangan kabel-kabel.



    Simpul memberikan cara bagi kita untuk mengatakan bahwa "kabel-kabel yang saling berpotongan pada pertemuan ini saling terhubung". Ketidakadanya simpul pada suatu pertemuan berarti bahwa dua kabel terpisah hanya melintas, tanpa membentuk hubungan apapun. (Saat merancang skema, sebaiknya dihindari tumpang tindih yang tidak terhubung ini sebisa mungkin, namun terkadang hal tersebut tidak dapat dihindari).

  • Net Names
    Terkadang, untuk memperjelas skema, kita akan memberikan sebuah nama pada suatu jaringan dan memberi label, daripada merutekan kabel di seluruh skema. Jaringan-jaringan dengan nama yang sama diasumsikan terhubung, meskipun tidak ada kabel yang terlihat menghubungkannya. Nama tersebut dapat ditulis langsung di atas jaringan, atau dapat berupa "tag" yang tergantung di kabel.

    Setiap jaringan dengan nama yang sama terhubung, seperti pada skema ini untuk Papan FT231X Breakout. Nama dan label membantu menjaga agar skema tidak terlalu kacau (bayangkan jika semua jaringan tersebut benar-benar terhubung dengan kabel).

    Biasanya, jaringan diberi nama yang secara khusus menyatakan tujuan dari sinyal pada kabel tersebut. Sebagai contoh, jaringan daya mungkin diberi label "VCC" atau "5V", sedangkan jaringan komunikasi serial mungkin diberi label "RX" atau "TX".

E. Schematic Reading Tips
  • Identify Blocks
    Skema yang sangat luas sebaiknya dibagi menjadi blok fungsional yang berbeda. Misalnya, ada bagian untuk masukan daya dan regulasi tegangan, atau bagian untuk mikrokontroler, atau bagian yang ditujukan untuk konektor. Cobalah mengenali setiap bagian dan mengikuti aliran sirkuit dari masukan hingga keluaran. Perancang skema yang sangat baik bahkan mungkin menyusun rangkaian seperti buku, dengan masukan di sisi kiri dan keluaran di sisi kanan.

  • Recognize Voltage Nodes
    Node tegangan adalah komponen skema dengan satu terminal, yang dapat digunakan untuk menghubungkan terminal komponen lainnya guna menetapkan tingkat tegangan tertentu. Ini merupakan penerapan khusus dari penggunaan nama jaringan, yang berarti semua terminal yang terhubung ke node tegangan dengan nama yang sama akan saling terhubung.


    Node-node tegangan dengan nama yang sama, seperti GND, 5V, dan 3.3V, semuanya terhubung satu sama lain, bahkan jika tidak ada kabel yang menghubungkannya.

    Node tegangan ground sangatlah penting, karena banyak komponen membutuhkan koneksi ke ground.

  • Referensi dari datasheet komponen

    Jika terdapat sesuatu dalam skema yang tidak masuk akal, cobalah mencari datasheet untuk komponen yang paling penting. Biasanya, komponen yang memiliki peran utama dalam suatu rangkaian adalah sirkuit terintegrasi, seperti mikrokontroler atau sensor. Komponen-komponen ini umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dan sering ditempatkan di pusat skema. Dengan merujuk pada datasheet tersebut, Anda dapat memperoleh informasi detail tentang spesifikasi, penggunaan, dan fungsi komponen tersebut, sehingga membantu memahami bagaimana komponen tersebut berperan dalam skema secara keseluruhan.