ZMedia Purwodadi

5 Cara Mengatasi No Bootable Device pada Laptop/Komputer

Table of Contents

5 Cara Mengatasi No Bootable Device pada Laptop/Komputer

Apa Itu No Bootable Device?

Pesan “No Bootable Device” biasanya muncul ketika laptop atau komputer tidak dapat menemukan sistem operasi untuk dijalankan. Ini terjadi saat proses booting tidak dapat menemukan bootloader dari sistem operasi yang seharusnya ada di dalam harddisk atau SSD.

Penyebab dan Cara Mengatasi No Bootable Device

1. Harddisk/SSD Tidak Terbaca

Ini adalah penyebab paling umum. Cek apakah harddisk terdeteksi di BIOS. Jika tidak, lakukan langkah berikut:

  • Lepas dan pasang ulang kabel SATA (untuk PC).
  • Coba gunakan kabel SATA baru.
  • Uji harddisk di komputer/laptop lain.
  • Ganti harddisk jika terbukti rusak (bad sector).

2. Pengaturan Boot Priority Salah

BIOS mungkin mengarahkan boot ke perangkat yang salah. Berikut langkah mengaturnya:

  1. Masuk ke BIOS (tekan F2, F10, DEL, Fn+F2 tergantung merek).
  2. Masuk ke tab Boot.
  3. Pastikan harddisk dengan sistem operasi berada di urutan pertama.
  4. Ganti Boot Mode ke Legacy jika perlu.
  5. Simpan pengaturan dan restart laptop.

3. Sistem Operasi Corrupt

Sistem Windows yang rusak bisa menyebabkan kegagalan booting. Solusinya:

  • Gunakan installer Windows.
  • Pilih opsi Repair Your Computer.
  • Buka Command Prompt lalu ketik perintah berikut:
    bootrec /fixmbr
    bootrec /fixboot
    bootrec /scanos
    bootrec /rebuildbcd
            
  • Restart dan periksa apakah sistem berhasil boot.

4. Terkena Virus

Virus bisa merusak sistem boot. Gunakan antivirus terpercaya dan hindari transfer file sembarangan. Jika sistem tidak bisa diperbaiki, pertimbangkan reinstall Windows.

5. Reinstall Windows

Solusi terakhir adalah install ulang sistem operasi, pastikan:

  • Harddisk terbaca dan sehat.
  • Pengaturan boot sudah benar.
  • Backup data penting sebelum instalasi ulang.

Cara Mencegah No Bootable Device

  • Lepas hardware yang tidak digunakan.
  • Gunakan antivirus terpercaya.
  • Minimalkan aplikasi yang berjalan saat startup.
  • Gunakan software pencarian alternatif seperti Everything atau Listary.

Dengan langkah-langkah pencegahan di atas, risiko error saat booting bisa ditekan secara signifikan.

Posting Komentar